Rotan masuk ke dalam jenis bahan alami yang paling banyak digunakan untuk furniture berkelas minimalis dan tradisional.
Keunggulannya tak hanya dari sisi kekuatan dan bobotnya yang ringan saja, juga mampu menghadirkan penampilan hunian yang berkarakter serta warna yang jauh lebih ceria.
Tapi tahukah kamu jika furniture rotan pun seringkali digabungkan atau dicampurkan dengan bahan lainnya?
Alasannya cukup beragam, dimulai dari menghasilkan tampilan mengkilap hingga menciptakan daya tahan agar jauh lebih maksimal.
Jadi tak serta merta kamu membeli furniture rotan tersebut 100% terbuat dari kayu saja, melainkan bisa saja telah dicampurkan dengan material lain sebagai finishingnya.
Biar kamu tak salah kaprah dalam membeli dan membedakannya, kita tilik yuk jenis furniture rotan dan kelebihannya berikut ini.
Rotan Aluminium
Salah satu kelebihan dan manfaat furniture rotan terletak pada sifatnya yang anti korosif. Makanya, saat digabungkan dengan bahan metal sebagai tulangannya pun, para pengrajin lebih memilih menggunakan aluminium.
Aluminium sendiri terbuat dari besi tetapi telah dicelup atau dilapisi dengan bahan anti karat, sehingga pas disandingkan dengan jenis furniture rotan apapun.
Selain itu, kedua bahan ini pun akan bekerja sama untuk menyerap kelembapan, menyerap panas, menjadi ventilasi alami, dan efek menenangkan bagi para penggunanya.
Untuk alasan ini jugalah, perpaduan antara rotan dan aluminium dari suatu furniture akan sangat awet untuk digunaan selama bertahun-tahun lamanya.
Furniture Anyaman Rotan
Pada dasarnya, hampir semua rotan dibuat dengan cara dianyam, akan tetapi ada satu varian khusus yang mengikuti pola tertentu demi menciptakan karya seni tinggi.
Di saat yang bersamaan, pola anyaman ini pun akan menghasilkan sisi khas dari para pembuatnya.
Dibuat dengan tekhnik menenun, anyaman rotan sudah ada semenjak ratusan tahun yang lalu, dan berkembang di zaman kerajaan Majapahit.
Keahliannya tersebut terus berlangsung secara turun-temurun demi mempertahankan nilai dan berbudi luhur tinggi. Hal ini untuk mengikuti filosofis kehidupan yang penuh dengan kesederhanaan.
Berkat filsuf tersebut jugalah, furniture anyamana rotan masih sering digunakan sebagai pelengkap dari desain hunian minimalis dan modern seperti sekarang.
Rotan Plastik / Rotan Sintetis
Selain terbuat dari bahan kayu, terdapat pula rotan yang terbuat dari bahan plastik, yang mana kita kenal dengan sebutan Rotan Sintetis.
Jika material rotan asli mampu bertahan dari berbagai macam serangan cuaca, maka rotan sintetis memiliki level satu tingkat lebih tinggi untuk perihal daya tahan.
Namun dikarenakan terbuat dari plastik, maka akan jauh lebih baik digunakan sebagai furniture luar ruangan.
Karena pada dasarnya, rotan sintetis memang didesain untuk tujuan outdoor.
Sebaliknya, furniture yang terbuat dari rotan asli bisa kamu tempatkan di dalam ruangan.
Menurut data, rata-rata rotan sintetis mampu bertahan antara 10 hingga 20 tahunan tanpa banyak perawatan.
Furniture Rotan Vinyl
Selain daripada plastik, furniture rotan sintetis pun bisa menggunakan vinyl.
Banyak orang yang mengira bahwa plastik dan vinyl itu sama, padahal aslinya berbeda.
Vinyl sendiri cenderung lebih kepada radikal etena yang mengacu pada banyaknya senyawa berbasis etilen. Sementara plastik merupakan polivinil klorida atau lebih dikenal dengan sebutan PVC.
Namun dari segi sifat dan kelebihannya, vinyl dan plastik nampak sama – tak heran jika banyak orang yang hampir tak mampu membedakannya.
Sama halnya seperti PVC, ada baiknya juga kamu menempatkan furniture yang terbuat dari rotan vinyl sebagai mebel luar ruangan.
Karena pada dasarnya, bahan semacam ini memang dibuat sebagai pengganti furniture alami dari sisi kekuatan dan melawan cuaca di luar.
Pingback: Desain Interior Sarinah yang Semakin Cantik dan Instagrammable | Menjagad